hari ini 7 Desember 2012

pagi tadi hujan mengguyur pati dan sekitarnya..

jam 5 pagi aku dibangunkan adeku Ahmad Ibna Kafabih yang minta di bimbing belajar karena kebetulan dia sedang ujian akhir sekolah (UAS), dari perkembangannya tiap hari aku lihat Kafa panggilan akrabnya semakin rajin belajar, tiap sore sekarang buka buku dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) per-Bab, dan hasil tesnya pun dia bisa mengerjakan walaupun belum tau juga berapa nilainya, hehee yang namanya anak cowok kan beda sama anak cewek yang cenderung gak petakilan dan teliti dalam mengerjakan.
pernah suatu malam aku marahin dia (Kafa) karena diajarin Matematika bab Bangun Ruang gak paham-paham. Agak kelewatan sih caraku marah-marah sampai ibuku aja menegurku, bisa emosi jiwa heheee

tapi sekarang aku tau metode apa yang cocok utk belajar dia, yaitu metode aku juga ikut mengerjakan huuu.... tiap pagi kegitanku hanya nyuapin Kafabih sarapan semoga aja kelak kalo udah gede dia ingat akan hal ini, kalo sekarang dia malunya hanya kalo dilihat orang kalo disuapin makan (udah engkek adeku ini)

hujan di pagi hari, nambah males saja berangkat kerja,, becek kagak ada ojek (kata Cinta Laura)hehee. Akupun berangkat kerja dengan hidung melerr, dan gebress. sepanjang perjalanan ku wanti-wanti lajur jalanku dengan pelan-pelan agar tidak terkena beceknya air hujan.. sampai pada jalan tanjakan aku tertegun melihat seorang penjual kompor dari tanah liat yang membawa dagangannya dan dengan sekuat tenaga mendorong ke jalan tanjakan yang cukup tinggi. Entah kenapa aku langsung meneteskan air mata melihat orang itu ku pelankan jalanku mengiring si pedagang dari belakang untuk sejenak dan akupun berlalu mendahuluinya.. Apakah aku egois jika dalam keadaan seperti aku bersyukur tidak mengalami apa yang dia lakukan? mungkin jika dia ditawari untuk menjalankan takdirnya seperti itu pun mungkin dia tidak akan mau.. Beban yang di dorongnya belumlah sebanding dengan beban hidup yang ditanggungnya, untuk memberikan sesuap nasi pada keluarganya rasa letih dan payah tidak dihiraukan. Semoga Allah Melapangkan Rizqinya, Aminn...

dan layaknya memang aku patut untuk bersyukur atas Anugerah Hidup yang aku alami.. setiap manusia memiliki jalan hidup masing-masing, dengan warna warninya sendiri-sendiri.. suka, duka itu hal biasa yang terpenting tetap menjalani hidup dengan optimis dan bersyukur setiap waktu.. Allah akan mengutamakan kita, apabila kita mengutamakan apa yang diperintahkanNYa. Semoga kita semua dapat mengambil hidayah dari apapun yang kita lihat, dengar, maupun yang kita lakukan. Amin..

0 komentar:

Posting Komentar