tentang Hidup Part I

apa tujuan kita hidup? kenapa kita hidup? untuk apa kita hidup? terkadang pikiran itu membayangi diriku, apakah kalian punya tujuan hidup? yahh kalian akan mengatakan "ya" dan menjelaskan dengan segala yang kalian angankan, begitupun juga dengan aku...


sebagaimana Firman Allah dalam (QS. As-Shod ayat 27) Allah menciptakan alam semesta (termasuk manusia) tidaklah dengan palsu dan sia-sia . Segala ciptaan-Nya mengandung maksud dan manfaat. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang paling mulia, sekaligus sebagai khalifah di muka bumi, manusia harus meyadari terhadap tujuan hidupnya. Dalam konteks ini, al-Qur’an menjelaskan, bahwa manusia memiliki beberapa tujuan hidup, diantaranya adalah sebagai berikut;Pertama, menyembah kepada Allah Swt. (beriman). Kedua, memakmurkan alam semesta untuk kemaslahatan (beramal) dan Ketiga, membentuk sejarah dan peradabannya yang bermartabat (berilmu). Dengan kata lain, menurut al-Qur’an, tugas atau tujuan pokok hidup manusia dimuka bumi ini sebenarnya sangatlah sederhana, yakni menjadi manusia yang “beriman”, “beramal” dan “berilmu”. Keterpaduan ketiga tujuan hidup manusia inilah yang menjadikan manusia memiliki eksistensi dan kedudukan yang berbeda dari makhluk Allah lainnya.


pertanyaanya sekarang "beriman" seperti apa sih? "beramal" sebanyak apa? dan manusia harus "berilmu" seluas apa? yang dapat menjadikan kita sebagai manusia yang memiliki ekstensi dan yang dianggap layak untuk menyandang predikat makhluk Allah palng istemewa.


mengenai "beriman": Orang yang beriman itu tidak sekedar hanya menjadi pendengar Firman Allah, tetapi sekaligus ia menjadi pelaku Firman yang didengarnya itu. pada (Surah Al-Anfal 8: Ayat 2) Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah (dan sifat-sifatNya) gementarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menjadikan mereka bertambah iman dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah.

pada saat aku masih Madrasah Ibtidaiyah, aku diwajibkan untuk menghafalkan 6 ciri-ciri orang yang beriman:
1. Iman kepada Allah
2. Iman Kepada Rasulullah
3. Iman kepada Malaikat Allah
4. Iman kepada kitab suci Allah
5. Iman kepada hari akhir
6. Iman kepada Qodho' dan Qodar
(kalo gak salah inget hehee)

pada Al-Qur'an sangat menarik bahwa banyak sekali kita melihat Firman Allah Perhatikan Surat Al-Ma’arij ayat 34 : Dan orang-orang yang memelihara (dengan sebaik-baiknya) sholat mereka.

bahwa Allah SWT mengawali penguraian ciri-ciri mukmin dari hal penegakan sholat dan mengakhiri dengan hal sholat juga. Dengan demikian menjadi jelaslah bahwa sholat adalah hal yang sangat penting dalam pandangan Allah SWT, oleh karena itu pertama kali yang akan ditanyakan kepada setiap orang di Hari Pembalasan nanti adalah Sholat, jika mereka gagal dalam hal sholat maka tidak satu pun dari amalan lainnya diterima oleh Allah SWT.

Selanjutnya, didalam Al-Ma’arij ayat 35 Allah SWT menetapkan keputusan-Nya bahwa orang-orang yang memiliki ciri-ciri sebagaimana telah diuraikan diatas, akan diberi ganjaran Taman Surga. Tampak jelas disini bahwa ada banyak hal yang harus dikerjakan oleh seseorang agar dirinya menjadi calon yang layak sebagai penghuni Surga.
Sesungguhnya, jika seseorang mengerjakan secara tulus-ikhlas salah satu dari hal-hal tersebut, hal-hal yang lainnya bisa dikerjakannya secara mudah dan otomatis. Jika ia mengamalkan seluruh resep tersebut maka, atas kemurahan/kasih-sayang Allah SWT, ia masuk Surga.


Lalu mengapa manusia beriman itu diuji????

Tidak ada seorang manusia pun yang hidup di dunia ini, yang tidak diuji oleh Allah SWT. Semua manusia pasti akan diuji oleh Allah, dan itulah hakikat hidup di dunia ini. Setiap orang beriman akan diuji tentang kesungguhan dan keseriusan keimanan mereka. Terhadap sebuah ujian, kesabaran merupakan sikap keniscayaan yang harus dipilih dan digunakan, sebab kalau ia tidak sabar, ia pasti gagal. Kalau sudah gagal maka kerugianlah yang ia peroleh.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik untukmu
Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk untukmu
Allah Maha mengetahui sementara kamu tidak mengetahui. ( Al-Baqarah ayat 216 ). Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Al-Baqarah ayat 286).

Dunia ini adalah tempat ujian dan bencana, orang yang beriman diuji padanya dengan berbagai kesenangan dan kesusahan, kepahitan dan kesejahteraan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, ujian syahwat dan syubhat. Seorang mu’min akan ditimpa oleh ujian untuk menghapuskan kesalahannya, mengangkat derajatnya sehingga bisa dibedakan antara yang buruk dengan yang baik dan banyak lagi hikmah-hikmah lainnya.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabuut: 2-3)

Dalam ayat tersebut di atas, Allah lebih mempertegas lagi bahwa ujian itu untuk mengetahui siapa dari mereka yang beriman dan siapa dari mereka yang kufur. Allah SWT Maha Mengetahui siapa di antara mereka yang benar dalam keimanannya. Begitu pula Allah SWT Maha Mengetahui siapa yang berdusta. Mereka beriman hanya dalam ucapannya saja, tapi hati dan perbuatan kosong, dan dia tidak termasuk golongan orang-orang yang beriman kepada-Nya.

Besar kecilnya ujian seseorang dan berat ringannya cobaan seseorang disesuaikan dengan kemampuan orang tersebut. Karena Allah tidak akan membebani seseorang, melainkan sesuai dengan apa kemampuan orang tersebut. “Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.” (QS. Ath-Thalaq: 7)

Ujian yang menimpa umat Islam secara khusus, adalah untuk mematangkan mereka dalam kehidupan di muka bumi ini, Dengan adanya ujian, ia memberi peluang kepada manusia untuk memikirkan akan segalakesalahan yang dilakukan pada diri sendiri dan orang lain di masa lampau.

Ya Allah,
kuatkan semangatku untuk menghadapi ujianmu.
telah ku cuba sehabis daya untuk memperbaiki diri.
Kau tunjukkanlah jalan yang lurus seluas luasnya untuk kami.


amin,, to be continued yaah mau kerja lagi...